Kamis, 01 September 2011

Material Bangunan Tahan Gempa

Catatan Gempa di Indonesia terhitung dari tahun 2004 – 2010

  • 26 Desember 2004, 9,0 skala richter, Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang Tsunami di Samudera Hindia.
  • 27 Mei 2006, 5,9 skala richter, Daerah Istimewa Yogyakarta.
  • 6 Maret 2007, 5,8 skala richter, Sumatera Barat.
  • 9 Agustus 2007, 7 skala richter, 75 km arah Barat Laut Indramayu guncangan terasa di sebagian besar Jawa dan Sumatera.
  • 12 September 2007, 7,9 skala richter, Bengkulu.
  • 3 Januari 2009, 7,6 skala richter, Papua.
  • 2 September 2009, 7,3 skala richter, Tasikmalaya terasa hingga Jakarta dan Bali.
  • 30 September 2009, 7,6 skala richter, Sumatera Barat.
8 gempa di Indonesia dalam tempo 7 tahun, pada tahun 2007 dan 2009 terjadi masing-masing 3 kali di daerah-daerah berbeda di Indonesia.
Sumber: Wikipedia (Metro TV)

Kerugian Akibat Gempa Bumi

Tercatat kerugian akibat gempa bumi di Sumatera Barat 30 September 2009 sebanyak lebih dari 4,815 Trilliun Rupiah. Kerusakan pada bangunan rumah tercatat 135,448 rumah mengalami kerusakan berat, 65,380 unit rumah rusak sedang, dan 78,604 mengalami rusak kecil. 
(sumber: www.sumbarprov.go.id).
Kerusakan dan korban jiwa saat terjadi bencana gempa bumi ini sebenarnya dapat dihindari. Diantaranya adalah dengan pemilihan lahan yang tepat untuk pembangunan rumah serta pemilihan material bahan bangunan yang tepat untuk diaplikasikan.

Bagaimana suatu bangunan Hancur Akibat Gempa

Akibat pertama suatu bangunan hancur akibat gempa bumi adalah karena gelombang gempa bumi, arah gelombang gempa bumi bisa menyebabkan suatu bangunan roboh, terutama jika arah gelombangnya horizontal.
Selanjutnya adalah karena penggunaan dan aplikasi bangunan yang kurang tepat. Menurut Insinyur Nathan Madutujuh, M.Sc Direktur Engineering Software Research Centre (ESRC) Bandung, dalam acara International Civil Engineering Conference “Towards Sustainable Civil Engineering Practice”, untuk meminimalisir korban akibat bencana gempa, maka perencanaan rumah harus memperhitungkan aspek-aspek sebagai berikut:
  • Tidak mudah roboh oleh pergerakan tanah.
  • Dapat meminimalisir korban jiwa seandainya terjadi keruntuhan.
  • Dapat dengan mudah diperbaiki.
  • Dapat bertahan lama.
  • Mudah dikontrol kualitasnya.


Bangunan Tahan Gempa

Ditinjau dari analisa struktur, besarnya gaya gempa yang dipikul suatu bangunan dapat dikurangi dengan cara:
  1. Mengurangi Massa (Berat Bangunan)
Yaitu pemilihan material bangunan yang ringan tetapi kuat. Seperti pemakaian genteng metal dan kuda-kuda rangka baja ringan pada komponen atap, sedangkan dinding menggunakan sistem dinding rangka baja ringan atau dinding komposit berrongga.

  1. Membuat bangunan fleksibel
Bisa dicapai dengan menggunakan sistem portal, yaitu dengan menggunakan komponen kolom dan balok. Pemilihan material untuk komponen ini juga harus ringan sehingga material beton bertulang atau baja yang mempunyai massa yang besar sudah tidak relevan lagi.

Untuk memenuhi kriteria di atas sebaiknya melakukan pemilihan aplikasi rangka baja ringan untuk atap dan dinding. Tidak hanya itu namun pertimbangkan penggunaan material yang ringan, material bangunan yang ringan tidak berarti tidak kuat. Pengertian yang selama ini di pahami banyak masyarakat Indonesia, adalah material yang keras (seperti bata) adalah material yang lebih kuat. Padahal hal ini tidak benar adanya, di negara-negara lain di Eropa dan Amerika bahkan di negara-negara berkembang Asia lainnya sudah banyak digunakan gipsum untuk tembok, bahkan untuk atap.
Perkembangan bahan bangunan dari bata merah menuju bata ringan (material yang jauh lebih ringan) adalah buktinya. Partisi gipsum terdiri dari sebuah sistem (papan gipsum dan rangka metal) dari segi kekuatan material ini sangat kuat menopang bangunan dan juga tidak mudah untuk dibobol, dari depan mungkin terlihat ringan namun di dalamnya sistemnya di rancang untuk keamanan.

Material Bangunan Tahan Gempa Selain Rangka Baja Ringan
  • Kelebihannya adalah ketika terjadi gempa, karena sifatnya yang ringan gipsum tidak akan mudah roboh, (seperti kriteria di atas bangunan yang baik adalah yang tidak mudah roboh saat gempa).
  • Ketika gempa demikian besar dan bangunan tiba-tiba roboh, sifat ringan gipsum cenderung tidak melukai.
  • Jika terjadi kerusakan gampang diperbaiki, tinggal dipotong bagian papan yang rusak dan diganti bagian itu saja.
  • Bertahan lama, banyak bangunan-bangunan lama menggunakan material gipsum (seperti Pyramid di Mesir, Kuil-kuil Yunani dan bangunan-bangunan peninggalan Belanda di Indonesia, dan banyak lagi contoh lainnya).
  • Dari segi kualitas pastikan memilih gipsum dari merek yang cukup ternama (biasanya merek-merek ini sudah banyak dipakai di proyek-proyek besar, dan sudah terbukti keunggulannya).  
Rekomendasi: Jayaboard, Knauf, Elephant.


    Bangunan Tahan Gempa Cenderung Mahal

    Di Indonesia banyak terdapat merek-merek rangka atap baja ringan, dari mulai yang top level hingga yang kelas ekonomi (murahan). Kenapa anda harus memilih rangka atap baja ringan yang reputasinya baik? Bangunan merupakan investasi, berpikir untuk ke depannya merupakan langkah cerdas. Rangka atap baja ringan menggunakan software perhitungan yang tersertifikasi, inilah keuntungan memilih rangka atap baja ringan dari perusahaan yang tepat, menghindari bangunan roboh dengan perhitungan tepat melalui software yang tepat.
    Hati-hati dengan merek-merek ekonomi yang mengaku memiliki software tersertifikasi.

    Rekomendasi merek: Pryda, Smartruss, Jaindo, Knauf

    Jika anda arsitek, tukang atau kontraktor pasti mengenal merek ini. Salah satunya misalnya Knauf yang memiliki produk rangka atap baja ringan. Berat profil utamanya hanya 0,92kg/m, sehingga menghasilkan bobot bangunan yang efektif. Menjadi kunci utama untuk mewujudkan bangunan tahan gempa. Untuk mendukung pengembangan dalam hal teknis, merek ini memiliki software yang dipakai pada analisa struktur dan pelaksanaan konstruksi, (software ini digunakan untuk analisa struktur atap dan struktur dinding).
    Selain rangka atap baja ringan merek ini menyediakan produk gipsum, plester aci dan banyak produk lainnya lagi pendukung bahan bangunan. Sehingga mungkin bisa lebih efisien dalam hal biaya.